Tara last part datang
Agak frontal tapi jangan ngeres :D
1
2
3
Ify hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Akhirnya sepasang insan itu kembali bersatu, merangkai kembali puing-puing cinta mereka yang dulu sempat retak.” Semoga selamanya begini” pasti itu harapan yang sangat mereka dambakan.
*******
Hari dimana pengumuman kelulusan pun tiba. Semua siswa-siswi SHS dinyatakan lulus dengan persentase kelulusan terbaik. Semua gembira berbaur dalam rasa haru, impian mereka untuk mengejar cita-cita kini hampir mereka capai. Berkuliah di universitas idaman membuat kebahagiaan itu makin bertambah. Namun tak untuk gadis ini, besok pagi ia akan resmi menjadi seorang nyonya Nuraga. Semua membuat ia frustasi. Petunangan yang tempo hari dibicarakan besok pagi akan diganti dengan acara pernikahan.
Belum siap?? Ya memang belum siap. Namun semua harus terjadi. Kini Agni sedang menerima nasehat dari sang nenek sebelum akad nikah esok pagi digelar di kediamannya, yang dilanjutkan resepsi di salah satu hotel di kota itu.
“agni nanti kalau kamu sudah jadi istrinya Cakka, kamu harus jadi istri yang patuh sama suami. Jangan memalukan keluarga kita.” Ujar si nenek dengan nada otoriter.
Agni hanya mengangguk pasrah. Bila ia diperbolehkan pergi dari hadapan sang nenek maka sekarang juga ia ingin pergi dan menghilang dari acara penting besok.
*****
Suasana rumah Agni pun sudah ramah. Dekorasi dengan nuansa hijau-putih sesuai dengan warna favorit Agni ( favorit penulis sih) begitu mempercantik ruangan yang sebentar lagi akan menjadi saksi bersejarah dalam hubungan Agni dan Cakka.
Sekarang Cakka nampak gagah dengan balutan jas hitam dan kemeja putihnya. Ia sudah siap duduk didepan penghulu. 15 menit kemudian Agni keluar dari dalam kamar dengan menggunakan kebaya putihnya.
Saat kedua mempelai telah siap, acara akad nikah pun dilaksanakan.
“Saya terima Nikah dan kawinnya Agni Tri Nubuwati binti Duta dengan mas kawin tersebut tunai.” Ujar Cakka mantap.
“Saaahhhhhhh” koor semua orang yang berada diruangan itu.
Kini mereka berdua resmi menjadi sepasang suami – istri. Kemudian acara dilanjutkan dengan resepsi yang dihadiri oleh ribuan undangan termasuk didalamnya sahabat-sahabat mereka sendiri Rify, Alshill dan Shiel.
“Lo bedua cepet dapat momongan ya.” Ujar Alvin,Rio dan Gabriel.
“Iya kita juga pengen nimang ponakan.” Ujar Shilla, Ify dan Sivia.
Sementara Cakka sudah semangat 2011 dan Agni hanya memandang ke enam sahabatnya itu dengan pandangan yang membunuh.
Acara resepsi pun selesai di gelar. Agni sedang membersihkan sisa-sisa make-up di wajahnya sementara cakka terlihat sedang merenggangkan dasi yang ia kenakan pada saat acara resepsi tadi.
“lo tidur di sofa...!!!” ujar Agni sambil melemparkan bantal.
Sementara Cakka hanya tersenyum simpul, melihat gadis yang sekarang telah sah menjadi istrinya itu.
***
Pagi ini Cakka siap untuk berangkat ke kantor. Sekarang di sela-sela urusan kuliah yang baru saja ia mulai ia sudah harus mengurus perusahan ayahnya, dikarenakan sang ayah yang sedang sakit. Sementara Agni, ia lebih memilih untuk bersenang-senang bersama teman-temannya.
Masih sempatkah ia bersenang-senang sementara sang suami sudah seperti orang tak terurus akibat terlalu sibuk???.
4 Bulan kemudian......
Malam itu Cakka pulang tepat pukul 12 malam. Tugas sebagai pemimpin perusahaan begitu menyiksa dirinya. Belum lagi tugas-tugas dari kampusnya. Hampir saja Cakka di DO akibat tidak masuk kuliah. Cakka benar-benar lelah malam itu, saat masuk ke dalam kamar di lihatnya Agni yang sedang sibuk dengan laptopnya.
“ngapain NI??’ tanya Cakka yang baru saja masuk kedalam kamar.
“bukan urusan lo.” Ketus Agni.
“Ya elah Ni, gue baru juga dateng lo jawabnya udah ketus aja.” Ujar Cakka.
“bodo...” ujar Agni kemudian kembali sibuk dengan laptopnya.
Pernikahan yang memang tak didasari dengan cinta, pasti ujung-ujungnya begini. Ah tak ada yang tau sampai kapan pernikahan ini akan bertahan.
Malam itu Ify, Shilla dan Sivia berkunjung ke rumah Cagni. Yang ada di dalam rumah hanya Agni.
“Cakka mana Ni??’ tanya Sivia sambil membolak-balik majalah yang ia baca.
“ada tugas di luar kota.” Ujar Agni.
“eh Ni, lo ma Cakka udah pernah itu belum...” tanya Shilla serius.
“Itu apaaan??” tanya Agni tak mengerti.
“itu loh ngelakuin...” ujar Sivia geregetan.
“Ngelakuin apaan??” ujar Agni yang benar-benar tak mengerti dengan apa yang dibicarakan teman-temannya itu.
“ML “ ujar Ify penuh penekanan.
“sialan lo betiga, ya gak lah.. orang gue gak cinta sama dia.” Ujar Agni kesal.
“Astafirullah.. jadi belum Ni?? Cakka kan suaminya lo,itukan kewajiban lo jadi istri nya Cakka ni.” Ujar Shilla menggebu-gebu.
“Gue gak yakin lo gak cinta sama dia.” Ujar Sivia.
“gak tau deh.” Ujar Agni.
“Sadarin semua, sebelum terlambat dan akhirnya lo menyesal Ni.” Ujar Shilla.
Kemudian mereka kembali sibuk dengan obrolan khas mereka lagi berbagai topik mereka bicarakan mulai dari artis luar negri sekelas Justin Bieber , Bruno Mars sampai Ayu Ting-ting yang heboh dengan alamat palsunya.
Ify , Shilla dan Sivia pun pulang. Sehingga akhinya tinggallah Agni seorang diri. Setelah menutup pintu dan mengunci rumahnya, kemudian mematikan lampu ruang tamu dan masuk kedalam kamarnya untuk beristirahat. Namun saat sampai di dalam kamar dan sudah merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Agni tak juga memejamkan kedua matanya. Pikirannya masih melayang pada perkataan Ify. Pikrannya di penuhi tanda tanya, apa ia harus melakukan apa yang Ify katakan padanya tadi ?
Agni kemudian meraih ponsel yang sedari tadi menganggur di meja. Betapa terkejutnya Agni melihat ponselnya. 20 panggilan tak terjawab dan 5 pesan salah satunya dari sang suami.
From : Cakka_cicak
Gue udah sampe Bandung, besok pagi pulang jam 8
Agni tak membalas sms dari suaminya itu. Ia hanya tersenyum. Selama ini suaminya itu memang begitu perhatian, tak salah bila dulu orang tuanya mati-matian menjodohkannya dengan laki-laki ini. Ada rasa menyesal bila ingat akan kesalahannya beberapa bulan terakhir pada seorang Cakka.
******
Pagi itu Agni memutuskan untuk tidak berangkat kuliah. Ia memilih untuk memasak, masakan kesukaan suaminya dan menunggu Cakka tiba kembali di Jakarta.
Agni memang tak begitu bisa memasak, tapi setidaknya ia sudah pernah belajar memasak sewaktu ia tinggal di asrama Hawthorne.
Pagi itu Agni begitu bersemangat 30 menit yang lalu Cakka menelponnya dan mengatakan bahwa ia sedang dalam perjalanan ke Jakarta.
Benih-benih cinta itu mulai tumbuh
Ini takdir...
Karna mereka memang sudah ditakdirkan untuk bersama
****
Agni sudah siap didepan meja makan, menunggu sang suami tercinta yang sekarang mungkin sudah mulai ia cintai. Mulai hari ini Ia bertekat untuk menjadi seorang istri yang baik , untuk seorang Cakka Nuraga.
Deruan mobil Cakka terdengar dari arah depan. Dengan segera Agni membukakan pintu untuk Cakka. Agni tersenyum senang melihat sang suami yang baru saja keluar dari dalam mobil. Segera ia menghampiri Cakka, seulas senyum kembali ia berikan pada Cakka.
Cakka heran, melihat kelakuan istrinya itu. Tapi ia merasa senang karna setidaknya inilah yang ia harapkan dalam pernikahannya.
“Gak kuliah Ni??” tanya Cakka memulai pembicaraan.
“Gak.. aku kan mau nungguin kamu.” Ujar Agni sambil tersenyum.
“Lah sejak kapan lo ngomong ke gue pake aku-kamu ?? tanya Cakka heran.
“Ga boleh ? ya udah!!!” ujar Agni kemudian meninggalkan Cakka dan masuk ke dalam rumah.
Cakka merutuki kesalahannya. Kenapa tadi ia berkata seperti itu pada Agni. Tanpa babibu ia kemudian mengejar Agni .
Agni kini tengah duduk di ruang TV, dengan wajah yang begitu tidak bersahabat. Cakka kemudian langsung mengambil posisi duduk disebelah istrinya itu.
“ Ni, jangan ngambek dong...kita makan keluar ya, aku laper!!!” ujar Cakka manja.
Agni tak menghiraukan Cakka, Cakka benar-benar sudah merusak moodnya pagi ini.
“Gue udah siapin sup kesukaan lo.” Ujar Agni tanpa memandang Cakka sedikit pun.
Mata Cakka berbinar-binar. Bagaimana tidak semenjak pernikahannya 4 bulan lalu, baru kali ini Agni mau memasakkannya makanan. Dengan gerakan cepat kemudian ia berjalan ke arah meja makan dan mencicipi sup buatan istrinya.
“enak Ni sumpah...kapan-kapan buatin aku lagi ya ?” ujar Cakka memelas.
“Gak akan...!!!” ujar Agni.
“Yah..”
*****
Malam itu Agni bingung, perkataan Ify tempo hari terniang kembali di ingatannya. Apa harus sekarang??. Beberapa hari yang lalu juga mamanya dan mamanya Cakka sudah menuntut untuk mendapatkan cucu.
Cakka yang baru saja keluar dari kamar mandi, kemudian menghampiri istrinya itu. Lalu mengambil posisi duduk disebelah kanan Agni.
“Ada apa Ni??’ tanya Cakka yang baru saja datang.
“Mama sama Bunda minta cucu.” Ujar Agni sambil menunduk.
“udahlah, jangan fikirin mereka. Mereka Cuma becanda kok, lagian kitakan bisa adopsi anak.” Ujar Cakka sambil menenangkan sang istri.
Agni hanya terdiam..
“udah jangan difikirin.. mendingan sekarang kamu tidur.” Ujar Cakka mengajak Agni masuk kedalam kamar.
Agni kemudian berbaring di tempat tidur, sementara Cakka mengambil bantal dan tidur di sofa. Saat sedang merapikan bantal untuk ia tidur. Terdengar suara Agni memanggilnya.
“Ka... kamunya disini aja, aku udah fikirin semuanya dari kemarin-kemarin. Intinya sekarang aku mau jadi istri yang utuh buat kamu.” Ujar Agni menunduk.
“Kamu serius?” Tanya Cakka.
Agni hanya mengangguk. Dengan cepat Cakka kemudian berjalan menuju tempat tidur dan memeluk erat istrinya itu. Perlahan namun pasti Cakka kemudian mencium bibir sang istri. Yang terdengar hanya deruan nafas, Agni membalas ciuman Cakka. Agni kemudian membuka mulutnya sehingga Cakka bisa menyedot bibir bawahnya. Sedotan Cakka dibalas Agni dengan sedotannya kebibir bawah Cakka. Cakka kemudian memain-mainkan lidahnya didalam mulut Agni. Perlahan tapi pasti Cakka mendorong tubuh Agni hingga Agni terbaring ti temapat tidur. Tangan Cakka kemudian meraba-raba bagian dada Agni tanpa sedikitpun melepaskan bibirnya dari bibir Agni. Agni mendesah. Cakka makin gencar membuka gaun malam yang Agni kenakan. Kecupan Cakka kemudian turun keleher dan dada Agni. Melihat keadaan Agni yang seperti itu Cakka kemudian membuka celana dan bajunya.
Cakka mulai lagi menjilat leher Agni dengan penuh nafsu.
“arggghhhhh”” desah Agni.
“Cakka pelan-pelan sakit tau.” Ujar Agni
Cakka kembali melanjutkan aksinya. Agni mengeratkan pelukannya pada Cakka , sementara Cakka sibuk menjelajahi tubuh indah Agni. 2 jam terindah semenjak pernikahan mereka 4 bulan yang lalu.
“Ka aku capek.” Ujar Agni.
Cakka kemudian merebahkan tubuhnya kembali ke sebelah Agni dan tersenyum manis kearah sang istri.
“makasih ya Ni!!!, aku makin cinta sama kamu C:” ujar Cakka kemudian mengecup kening sang istri.
9 Bulan 10 hari -_-“ kemudian....
Kini cakka sedang gelisah. Dari tadi mondar-mandir didepan ruang operasi, menunggu Agni yang sedang berjuang antara hidup dan mati melahirkan anak pertama mereka. Tampak juga disana ada Rify, Alshill dan Siviel beserta orang tua Agni dan Cakka.
1 jam kemudian, terdengar tangis seorang bayi dari dalam ruang operasi, suster membawa bayi itu keluar beserta sang ibu. Cakka tersenyum bahagia. Semua ikut bahagia.
Ruang Rawat
Agni sudah dipindahkan keruang rawat. Efek dari obat bius pun berangsur-angsur hilang dan ia kembali tersadar. Dipandangnya semua orang yang berada diruangan itu. Tampak semua orang tersenyum kearahnya.
“Terima kasih ya sayang.” Ujar Cakka sambil mengecup mesra kening Agni.
Agni hanya tersenyum. Ia belum begitu kuat untuk berbicara.
Cakka memberikan nama anak laki-lakinya itu Raynaldy Nuraga. Kini cinta itu akan makin kuat dengan hadirnya Raynald . cinta datang karna terbiasa. Cinta bisa tumbuh jika kita menghargai perjuangan seseorang.
Akhirnya kelar juga ni cerpen... makasih ya buat yang udah pada mau baca selama ini C: maaf kalau ada kata-kata yang salah. Mungkin ini bakalan jadi cerpen terakhir sebelum aku benar-benar fakum. Doain aja dilain waktu (bahasa ku ga enak banget -_-“) bisa buat lagi
Jangan lupa L & C nya ya
And follow @Ulan_lan14 ( kalau mau temenan sama aku hehe )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar